PENGERTIAN
/ DEFINISI CSR - CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY
|
APA ITU CSR?
PENGERTIAN CSR Corporate Social Responsibilty
Definisi CSR (Corporate
Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan
oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan
kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan
lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk
pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang
bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat
yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan
yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSRtimbul
sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.
Seberapa jauhkah CSR berdampak
positif bagi masyarakat ?
CSR akan
lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah.
Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang
terkait dengan CSRmeliputi pengembangan kebijakan yang
menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR,
menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia,
bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan
pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah
dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah
situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan
keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai
koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social
Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang
menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah
memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang
mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses
interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses
interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau
pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
|
Ø
PERUSAHAAN YANG TELAH MENERAPKAN CSR
Csr corporate social responsibility (tanggung jawab
sosial perusahaan).
Struktur
organisasi
PLN telah
“berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong
kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”,
PLN bertekad menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik,
yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Untuk itu, PLN mengembangkan Program
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata dari
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Wewenang dan
tanggung jawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero), mencakup di antaranya:
·
Menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan
masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan Community relation, Community
Services, Community Empowering dan Pelestarian alam.
·
Menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial
perusahaan.
·
Menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan
bina UKM dan peningkatan citra perusahaan.
·
Memastikan tersedianya dan terlaksananya program
pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan
sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.
PELAKSANAAN
PROGRAM
1. PROGRAM
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
a) Community
Relation
Kegiatan ini
menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada
para pihak yang terkait. Beberapa kegiatan yang dilakukan PLN antara
lain: melaksanakan sosialisasi instalasi listrik, contohnya melalui
penerangan kepada pelajar SMA di Jawa Barat tentang SUTT/SUTET, dan
melaksanakan sosialisasi bahaya layang-layang di daerah Sumenep, Pulau Madura,
Jawa Timur
b) Community
Services
Program
bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau
kepentingan umum. Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain
memberikan :
·
Bantuan bencana alam.
·
Bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi
PLN, antara lain di Kelurahan Asemrowo, Surabaya yang berada di sekitar SUTT
150kV Sawahan-Waru.
·
Bantuan sarana umum pemasangan turap untuk warga
pedesaan di Kecamatan Rumpin – Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta bantuan
pengaspalan jalan umum di Bogor – Buleleng, Bali.
·
Bantuan perbaikan sarana ibadah.
·
Operasi Katarak gratis di Aceh, Pekanbaru, Jawa Barat,
dan kota lainnya di Indoenesia
·
Bantuan Sarana air bersih,
c) Community
Empowering
Kegiatan ini
terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada
masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan
antara lain:
·
Bantuan produksi dan pengembangan pakan ikan
alternatif di sekitar SUTET, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
·
Bantuan alat pertanian kepada kelompok tani Ngaran
Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah.
·
Bantuan pengembangan budi daya pertanian pepaya
organik untuk komunitas di sekitar Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama
dengan Fakultas Pertanian UGM.
·
Bantuan pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas
tinggi
·
Bantuan pelatihan pengembangan budi daya tanaman
organik di sekitar instalasi PLN
·
Pemberdayaan anggota PKK Asemrowo, Surabaya.
·
Program budi daya jamur tiram masyarakat Desa Umbul
Metro, Lampung.
·
Bantuan Pelatihan budidaya rumput lain di Kalimantan
Timur
·
Bantuan Pelatihan kelompok tani tambak ikan tawar
Danau Sentani, Papua
·
Pelatihan manajemen UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM
di Papua
·
Pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi
pengrajin souvenir khas Papua
·
Penyuluhan pertanian untuk petani di Genyem, Papua
·
Pemberian bibit coklat masyrakat dibawah ROW P3B
Sumatera
2. PROGRAM
DESA MANDIRI ENERGI di antaranya:
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH)v
PLTMH di
bangun di areal yang relatif terpencil, sulit diakses oleh jaringan listrik
secara ekonomis, namun memiliki potensi sumber air yang potensial dan luas
hutan yang memadai untuk menjamin pasokan air. Untuk memberi manfaat penerangan
sekaligus mendorong masyarakat setempat memelihara kelestarian lingkungan, PLN
membantu pembangunan PLTMH bekerja sama dengan perguruan tinggi. Salah satu
unit PLTMH hasil kerja sama ini dibangun di Desa Pesawaran Indah, Lampung.
Beberapa
unit PLTMH kerja sama PLN dengan Universitas Gadjah Mada, juga dibangun di
beberapa lokasi lain, yakni:
·
Dusun Lebak Picung, menerangi 52 KK, 1 sekolah dasar
dan 1 musholla.
·
Desa Adat Susuan Karang Asem, Provinsi Bali dengan
kapasitas 25 KW
·
Dusun Kampung Sawah, kapasitas 6 KW, menerangi 40 KK
·
Dusun Bojong Cisono, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK
·
Dusun Cibadak, kapasitas 6KW, menerangi 266 KK
·
Dusun Cisuren, kapasitas 12KW, menerangi 120 KK
·
Dusun Ciawi, kapasitas 6KW, menerangi 180 KK
·
Dusun Luewi Gajah, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK
·
Dusun Parakan Darai, kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK
·
PLTMH di Sungai Code, Yogyakarta
Ø Pembangkit
listrik biogas
Pembangit
biogas didirikan di daerah dengan kegiatan peternakan yang dominan. Pembangkit
ini memanfaatkan kotoran ternak, biasanya sapi, sebagai bahan utama. Proses
pembangkitan listrik dilakukan dengan memanfaatkan gas metan dari proses
fermentasi kotoran ternak. Gas metan yang dihasilkan dapat digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik atau dapat digunakan untuk memasak. Sisa
fermentasi dpat digunanakan sebagai pupuk. PLN telah mendukung pengembangan
komunitas berbasis optimalisasi biogas dan potensi lokal di Desa Bojong Sleman
yang mandiri, bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGM.
Ø Pendidikan
dan penyuluhan
Selain
kegiatan pembangunan prasarana yang berkaitan dengan energi, dalam Program CSR
Desa Mandiri Energi PLN juga menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan
penyuluhan yang bertujuan memberi pengertian mengenai pengaruh listrik,
jaringan transmisi dan distribusi listrik terhadap lingkungan dan kesehatan
masyarakat selain pelaksanaan program bantuan untuk meningkatkan kemandirian
masyarakat.
Ø Pelestarian
alam, termasuk penghijauan
Penanaman
dan kegiatan pemeliharaan pohon yang selama ini telah rutin dilakukan untuk
membantu lingkungan dalam pemulihan dampak aktivitas manusia. Pada tahun 2010
sampai dengan 2011 PLN telah menanam pohon sebanyak 126.705 pohon.
3. PROGRAM
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Ø Program
Kemitraan (PK)
Program
Kemitraan merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar
menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana yang berasal dari bagian
laba BUMN.
Pelaksanaan
PK umumnya dilakukan melalui pembinaan secara struktural oleh Perseroan
langsung pada Mitra Binaan melalui Kantor Wilayah/Distribusi, Cabang, Unit
Pelayanan, Area Pelayanan (kecuali yang berlokasi sama dengan Kantor
Wilayah/Distribusi). Pelaksanaan PK pada dasarnya dilakukan melalui beberapa
tahap, sebagai berikut:
·
Melakukan survei penelitian lapangan atas permohonan
bantuan dari calon Mitra Binaan. Evaluasi kelayakan dilakukan sesuai kaidah
usaha yang layak dan sehat, serta dikoordinasikan dengan instansi terkait;
·
Melakukan pembinaan kemitraan berupa pendidikan dan
pelatihan, pemasaran, bantuan modal kerja, memproses jaminan kredit, pemantauan
dan evaluasi pada Mitra Binaan, pencatatan dan pembukuan transaksi yang
terkait;
·
Membuat laporan secara periodik (triwulan dan
tahunan).
Ø Program Bina
Lingkungan
Program bina
lingkungan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bantuan pendidikan bagi
masayarakat sekitar lokasi transmisi dan distribusi yang tidak mampu, namun
memiliki kecerdasan dan kemauan besar untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu,
dilakukan melalui kegiatan pelestarian alam berupa partisipasi program
penghijauan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal bekerja sama dengan
Pemerintah dan realisasi penghijauan sekitar instalasi PLN.
Kegiatan
lain yang dilakukan dalam rangka Bina Lingkungan adalah kegiatan bantuan
bencana alam (BUMN Peduli) yang terjadi di Merapi, Mentawai, Gunung Sinabung,
banjir bandang Wasior dan kegiatan sosial lainnya.
KISAH MITRA
BINAAN
JAT’S CRAFT
– KOTA GEDE YOGYAKARTA(PENGRAJIN TEMBAGA)
Salah satu
mitra binaan PT PLN (Persero) yang merasa mendapat manfaat dari Peraturan
Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL itu adalah Bapak Ojat
Sudrajat Pemilik JAT’S CRAFT di Kota Gede, Yogyakarta. Bapak tiga anak yang
bermigrasi di saat masa kanak-kanaknya ke Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat
mengikuti orang tuanya yang berdarah wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga itu,
dimulailah usaha kecil Pak Ojat di tahun 2001. Namun, badai krisis moneter
97-98 berimbas pada usaha kecilnya. Pak Ojat pun membuat banyak proposal ke
hampir seluruh instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, PKBL PT PLN
(Persero) mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih Rp 4 jutaan dan semenjak
itu, ia menjadi mitra binaan PT PLN (Persero).
Dua tahun
setelah menjadi mitra PT PLN (Persero), Jat’s Craft—sudah mengikuti pameran di
Surabaya. Tahun 2003 mengajukan proposal lagi ke PKBL PT PLN (Persero)
setelah pinjaman yang pertama sukses ia tunaikan, PKBL PT PLN (Persero) karena
kepercayaannya memberikan dana Rp 14 juta. tahun 2004 ada pameran ke Singapore.
Gempa bumi Jogjakarta tahun 2006 membuat kegiatan usahanya berhenti. Mulai dari
rumah, workshop dan mesin hancur total. tetapi, PT PLN (Persero) memberi
kelonggaran Satu tahun tidak mengangsur. Tidak hanya kelonggaran angsuran, PT
PLN (Persero) mengajak mitra kerja yang ulet ini untuk pameran ke Berlin.
memberi kesempatan pameran di tingkat internasional untuk menjual
karya-karyanya. “Saya beruntung, sudah lama menjadi mitra PT PLN (Persero),
karena UKM-UKM baru lainnya kalau ingin mendapatkan bantuan, harus ada
jaminannya.
Mungkin
untuk penghindaran kredit macet di masa depan.”Pak Ojat juga mengutarakan bahwa
semestinya ada tingkatan kepercayaan yang lebih tinggi ketika mitra binaan
telah terjalin lebih dari sepuluh tahun. Ini adalah pengalaman Pak Ojat ketika
pameran oleh PT PLN (Persero) di Berlin. Seorang pembeli memesan kerajinannya
hingga 1,3 M rupiah. Tapi, pemesan tersebut hanya mau memberi uang muka 30%
saja, Pak Ojat kelimpungan darimana ia peroleh 20% untuk modal awalnya. “Saya
minta saran dari PT PLN (Persero) saat itu, bahkan saya menawarkan bagi hasil
dengan PT PLN (Persero). Tapi karena belum ada programnya, PLN PT PLN (Persero)
tidak bisa mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan itu karena
memang saya tidak punya modal cukup.” Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya
putus asa. Justru memacu Pak Ojat semakin kreatif dan ulet lagi.
SURYA UTAMA
MANDIRI (IBU HARYANTI) (PENGRAJIN TEMPURUNG)
Awalnya,
sambil bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti membuat kreasi dari tempurung
kelapa yang sederhana. Hingga suatu hari, seorang datang padanya untuk membuat
kreasi baru, tas dari batok. “Wah, pertama sih takut gagal, tapi ada hasrat
untuk membuat kreasi yang lain.” kata perempuan kelahiran tanggal 23 Desember
ini. Setelah mencoba dan berhasil ditambah pelanggannya puas, membuat semangat
untuk berkreasi bentuk baru. ”Kalau barangnya itu-itu saja, pelanggan bisa
bosan. Kita juga bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha serupa.” kata
mantan guru honorer ini. Usaha yang dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat
sendiri produk-produknya.
Namun, itu
dilakukannya sebelum pesanan melimpah seperti sekarang. Mulai dari mengambil
limbah tempurung, membentuknya menjadi karya seni hingga pemasaran, ia lakoni
dengan bantuan sang suami. Kini, ketika usahanya telah mekar, ia tak sanggup
lagi bekerja sendiri sehingga mempekerjakan orang lain. Sebanyak 10 karyawan
sekarang membantunya memproduksi aneka kerajinan tempurung kelapa ini. ”Saya
dan suami tinggal membagi-bagi tugas. Saya memegang pemasaran, sedangkan suami
bagian produksi barang-barang,” tambah ibu tiga anak ini. Untuk memasarkan
produknya, ajang pameran menjadi andalan. Apalagi setelah mendapat suntikan
dana PKBL dari PT PLN (Persero), ajang pameran yang menjadi salah satu
keberhasilannya. “Program PKBL-nya PT PLN (Persero) itu bagusnya tidak hanya
kasih uang saja, tapi PLN benar-benar memberdayakan kami, salah satunya ajang
pameran,” tuturnya gembira. Lulusan sekolah perguruan ini mengaku diajak teman
untuk membuat proposal kepada PKBL PT PLN (Persero) tahun 2008 dengan dana Rp
20 juta. “Ini pertama kali, dan sebulan kemudian, saya dapat telepon kalau
proposal saya disetujui dan dana segera cair.”
Pameran
terbukti ampuh untuk memperkenalkan produk ini pada kalangan yang lebih luas.
Buktinya, pesanan datang dari mana-mana seperti Jakarta, Bali, bahkan dari
negeri yang jauh, Jamaica, Kanada dan Malaysia. Haryanti sangat terbantukan
sebagai salah satu mitra binaan PT PLN (Persero). “UKM itu kan yang paling
penting adalah pameran dan pemasaran. PKBL PT PLN (Persero) membuat saya nyaman
dengan program ini.” Tidak hanya sekedar memberi bantuan berupa materi dan
pemasaran, Haryanti tertolong sekali dengan para pejabat PKBL PLN yang
menurutnya dapat memberi tenggang rasa apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski
relatif jarang, namun pernah ia mengalami kesulitan keuangan, hingga menunggak
1 bulan. PT PLN (Persero) tidak memberikan beban bunga kepada tagihannya yang
telat. “Berbeda dong dengan Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena
ada beban bunga dan biaya keterlambatan. Alhamdulillah, PT PLN (Persero) begitu
percaya pada saya, toh karena waktu itu saya memang kurang. Ini hampir lunas
doakan lancar dan PT PLN (Persero) tetap percaya kepada saya sebagai binaan mereka.”
BERBAGI
TERANG UNTUK SEMUA
Siapa yang
tidak mengenal PT PLN (Persero) ? Perusahaan Listrik Negara yang merupakan
salah satu BUMN terbesar milik negeri ini. Keberadaan PT PLN (Persero)
merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi masyarakat. Tanpa
penerangan, buku ini tidak akan berada di tangan Anda. Di era
80-an, ada program namanya Listrik Masuk Desa. Program ini adalah pencapaian PT
PLN (Persero) untuk menerangi negeri ini hingga ke pelosok nusantara.
Kini,
seluruh nusantara terang benderang. PT PLN (Persero) telah berhasil menerangi
pelosok daerah. Masyarakat tentunya sangat terbantu oleh PT PLN (Persero)
karena listrik telah sampai ke rumah mereka. Melihat bahwa listrik merupakan
kebutuhan dasar masyarakat, maka sangat penting bagi PT PLN (Persero) dan
masyarakat untuk bergandengan tangan agar kedua belah pihak saling
menguntungkan. Pelanggan mendapat pelayanan terbaik dari PT PLN (Persero),
sementara PT PLN (Persero) mendapat bantuan dari masyarakat karena ikut menjaga
dan memelihara hingga merasa memiliki instalasi PT PLN (Persero).
Tidak hanya
hubungan sebagai pelanggan, tapi PT PLN (Persero) pun berkontribusi secara
sosial bagi masyarakat. Lewat program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR), PT PLN (Persero) turut berperan serta
membantu pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hadirnya CSR PT
PLN (Persero) tentu dapat memberikan citra positif bagi PT PLN (Persero).
Lewat buku ini, mari kita terus bergandengan tangan.
Berkomunikasi dua arah demi pencitraan perusahaan yang baik dalam menerapkan
Good Corporate Governance. Buku ini hadir untuk Anda sebagai tanda santun bagi
kami kepada mitra binaan kami yang setia dan telah sukses dengan usahanya dan
membawa harum PT PLN (Persero).
Kisah Sukses
mitra binaan dan program BL BAYAR LISTRIK (cukup) DENGAN SAMPAH
Proses
pembayaran rekening listrik warga sekitar bank sampah, selama ini dilakukan di
loket PPOB diluar wilayahnya. Hal ini kemudian memunculkan biaya tambahan bagi
warga, seperti biaya transportasi dan parkir, disamping juga terdapat biaya
administrasi yang akan dipungut oleh pemilik loket.
Potensi ini,
kemudian dilihat oleh Tim CSR-Bina Lingkungan PLN sebagai sebuah peluang yang
layak dikemas dalam sebuah desain program aksi CSR-Bina Lingkungan 2012. Pada
tahun 2011 melalui program kampung binaan CSR-Bina Lingkungan PLN telah
berhasil melakukan pelatihan dan mendorong berdirinya 125 titik bank sampah
binaan di Surabaya dan 280 titik bank sampah di Malang.
Untuk
menjaga keberlanjutan program dan mendukung perkembangan bank sampah maka pada
tahun 2012, CSR-Bina Lingkungan PLN meluncurkan akasi Program Wirausaha
Bersinar “ PPOB – Bayar listrik dengan sampah ” dan “ Bank Sampah Induk “.
Selain sebagai bentuk keberlanjutan program tahun sebelumnya, aksi program ini
juga sebagai bentuk komitmen PLN untuk terus mengembangkan bank sampah dan
mencari terobosan agar memberi manfaat bersama antara masyarakat dan
perusahaan.
Aksi Program
“ bayar listrik dengan sampah ” dapat membantu pelanggan serta memudahkan
masyarakat untuk membayar listrik. Aksi ini bertujuan memberdayakan masyarakat
untuk meningkatkan pendapatan warga dan organisasi atau komunitas
diperkampungan, meningkatkan kebersihan lingkungan serta menjaga kelestarian
alam.
Dengan
dibukanya loket bayar listrik di bank sampah, diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan bank sampah yang diperoleh dari biaya administrasi rekening listrik
yang dipungut dari setiap pembayar. Keuntungan ini hasilnya akan kembali
dinikmati masyarakat setempat untuk mengembangkan usaha bank sampah. Selain itu
pelanggan akan bisa menghemat pengeluaran lainnya baik transportasi maupun
parkir dan juga waktu yang lebih cepat karena lebih dekat.
Acara
penyerahan secara simbolis bantuan CSR Bina Lingkungan PLN ke Bank Sampah telah
dilakukan pada , Jumat 2 November 2012, disaksikan langsung oleh Menteri
Lingkungan Hidup Prof. DR. Balthasar Kambuaya. Dengan aksi program Wirausaha
Bersinar diharapkan masyarakat akan memperoleh beberapa manfaat lainnya,
pertama diperoleh kawasan atau lingkungan hidup yang bersih, kedua adalah
adanya kemudahan dan kedekatan akses masyarakat dalam pembayaran rekening
listrik dan yang ketiga adalah peningkatan pendapatan/kas organisasi
RT/RW/Komunitas yang diperoleh dari jasa administrasi pencetakan rekening
listrik. Peningkatan pendapatan komunitas Bank sampah RT-RW diharapkan akan
mampu mendukung turunnya jumlah sambungan ilegal dan tunggakan, Sebagai contoh
kasus di Kawasan Margorejo dan Gading Surabaya, sikap warga berubah terhadap
sambungan PJU liar di kampung kampung, dengan adanya sumber pendapatan tambahan
maka warga mampu berubah sikap dari sambungan PJU kampung yang sebelumnya
ilegal ke sambungan resmi PLN, kas yang terkumpul dari bank sampah menjadi
sumber dana untuk membayar sambungan listrik yang dipakai sebagai pendukung
fasilitas umum.
Edukasi
lainnya yang ingin disampaikan adalah, bahwa sampah yang selama ini diabaikan,
jika dikelola ternyata masih memiliki nilai. Tabungan sampah yang selama ini
mulai dikelola oleh bank sampah binaan PLN, akan bisa dikompensasi/auto debet
dari buku tabungan sampah untuk pembayaran tagihan listriknya. Proses auto
debet ini bisa langsung dilakukan di 20 bank sampah unit RT-RW yang sudah
diberikan bantuan perlengkapan Payment Point online Bank (PPOB) dan bantuan
permodalan.
Selain
program “ bayar listrik dengan sampah ”, CSR-Bina Lingkungan PT PLN (Persero)
juga mendorong kemampuan produksi dan peningkatan nilai jual produk bank sampah
induk. Bank sampah induk adalah bank sampah yang bertugas untuk membina
bank-bank sampah unit di RT-RW. Selain membina, bank sampah induk juga sebagai
penerima atau pengambilan setoran sampah yang terkumpul di bank sampah
unit-unit.Untuk bisa melakukan peran-peran tersebut bank sampah induk perlu
terus ditingkatkan kemampuannya, baik secara teknis maupun permodalan.
Peningkatan
usaha bank sampah induk dilakukan melalui pengelolaan manajemen pergudangan,
pengadaan mesin pencacahan sampah, melalui penambahan mesin-mesin produksi, dan
penyediaan alat transportasi, langkah ini akan mempercepat perputaran dan
proses pengambilan serta penyetoran sampah ke penerima akhir.
Saat ini
Bank Sampah Malang ( BSM) sebagai salah satu bank sampah induk, telah mampu
mengolah sampah menjadi berbagai produk daur ulang dan bahan cacahan plastik.
Produk produk ini mampu meningkatkan nilai jual dan keuntungan bank sampah
secara signifikan.
Di Surabaya peran bank sampah induk sudah dilakukan oleh Bank Sampah Bina Mandiri yang saat ini sudah memiliki 125 bank sampah binaan.
Di Surabaya peran bank sampah induk sudah dilakukan oleh Bank Sampah Bina Mandiri yang saat ini sudah memiliki 125 bank sampah binaan.
Dua bank
sampah tersebut merupakan Bank Sampah terbesar di Indonesia, dimana
masing-masing sudah memiliki ratusan sub bank sampah binaan dikota Malang dan
Surabaya. Dalam Rapat Kerja Nasional Bank Sampah di Malang, Menteri lingkungan
Hidup sangat bangga terhadap peran dua bank sampah Binaan Unggulan CSR Bina
Lingkungan PLN . Masing-masing telah mampu melakukan berbagai terobosan usaha
dan bekerjasama dengan CSR PLN untuk terus mengembangkan bank sampah di berbagai
wilayah.
Bank Sampah Bintang
Mangrove
Bank sampah
yang beroperasi di Kampung Gunung Anyar Tambak – Surabaya, awal mula berdirinya
diilhami oleh kondisi tanaman mangrove yang setiap tahun ditanam oleh PLN
sering mati, akibat banyaknya lilitan sampah sehingga tanaman mudah terbawa
arus. Selama ini proses pembersihan sungai dilakukan melaui kerja bakti, dengan
membayar warga setempat, atau pembersihan oleh dinas terkait. Namun proses
kegiatan ini tidak mungkin dilakukan melalui pengerahan warga dengan membayar
fee tertentu secara terus menerus.
Guna
menyelesaikan problem secara permanen, maka mucul ide dari Tim CSR – Bina
Lingkungan PT PLN ( Persero) untuk melebarkan sayap bank sampah. Bersama Bank
Sampah induk yang selama ini sudah dibina oleh CSR Bina Lingkungan PLN ,
dilakukan pendekatan kepada warga untuk merintis berdirinya bank sampah ditepi
sungai.
Bank Sampah
Bintang Mangrove mulai beroperasi pada April 2012, saat ini memiliki 59
nasabah.
Dalam kurun
waktu sekitar 6 bulan operasi, bank sampah Bintang Mangrove terlihat cukup
aktif dan terus tumbuh berkembang. Setiap bulan saat sekitar 700 s/d 900 Kg
sampah plastik & kardus diangkat oleh nelayan dari sungai.Selain itu juga
sampah dari rumah tangga sekitar sungai sudah langsung ditabung di bank sampah,
sehingga kondisi sungai menjadi lebih bersih.
Walaupun
masih relatif baru, namun semangat warga Gunung Anyar Tambak untuk hidup bersih
dan maju sudah mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Tim JICA ( Japan
International Coorporatiaon Agency ) sudah dua kali berkunjung ke lokasi,
bahkan pada kahadirannya yang kedua, tanggal 6 November 2012 , Tim JICA membawa
serta perwakilan kota-kota di negara-negara Asean, untuk melihat langsung pola
perubahan prilaku masyarakat setempat dalam mengelola sampah.
Sejumlah
aksi program akan terus dikembangkan oleh Tim CSR-PKBL untuk mendukung
keberlanjutan program-program yang sudah berjalan maupun merintis aksi-aksi
program baru.
Melalui
program KAWASAN BERSINAR ( BERSIh lingkungannya, benAR listriknya ) secara
konsisten terus dilaksanakan aksi program penyelamatan lingkungan.
ANALISIS:
Menurut saya
keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara
berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab
implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan
dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR,
kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat
luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh
proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi
perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain
menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan
baku produksi yang diambil dari alam.
Bila CSR
benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau meningkatkan
akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas, altruisme,
gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya
partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan
menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan.
Tanggung
jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung
aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR
merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal
sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat
dihitung nilainya kuantitatif, maka modal sosial tidak dapat dihitung
nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya
untuk program-program CSR merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal
sosial.
Perusahaan PLN
sudah menerapkan CSR dengan tepat, tentunya dengan manfaat yang sudah terbukti
karena perusahaan PLN bukan perusahaan kecil, perusahaan yang sudah terkemuka.
Ø CONTOH
PERUSAHAAN YANG BELUM MENERAPKAN CSR
PANGKALAN
KERINCI (RP) - Keinginan Bupati Pelalawan HM Harris agar setiap perusahaan yang
beroperasi di daerah ini melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan
tepat sasaran.
Nampaknya belum sepenuhnya direspon oleh pihak
perusahaan dalam melaksanakan program tersebut. Demikian dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten
Pelalawan T Mukhtaruddin, Selasa (12//6).
Mukhtaruddin mengungkapkan program Disbun
Pelalawan mengumpulkan seluruh perusahaan PKS di daerah ini untuk menanyakan
soal CSR perusahaan mereka. ‘’Pada
kenyataannya, mayoritas perusahaan selama ini masih banyak perusahaan yang
belum menerapkan program CSR-nya, atau memang mereka sudah melaksanakn tapi
pihak perusahaan tidak melaporkan kegiatan CSR-nya tersebut ke pihak kita,’’ ujarnya
di sela kegiatan silaturrahmi pimpinan perusahaan perkebunan se-Kabupaten
Pelalawan dengan Bupati, serta diskusi program kemitraan, pemberdayaan dan
pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di kantor Bupati Pelalawan.
Mukhtaruddin mengatakan, dari data yang ada di pihaknya memang saat ini banyak perusahaan PKS di Kabupaten Pelalawan belum melaporakan program CSR di wilayah kerjanya masing-masing. ‘’Dengan kata lain, selama ini kebanyakan perusahaan belum menerapkan program CSR atau Community Development (CD) di wilayah kerja mereka masing-masing. Saat ini hanya sekitar dua puluh lima persen perusahaan saja yang sudah melaporkan kegiatan CSR-nya,’’ tegas-nya. Padahal, sebagai perusahaan yang berdiam di daerah dan berlokasi di tengah- tengah masyarakat, sudah semestinya ada timbal balik yang diberikan oleh perusahaan tersebut pada masyarakat tempatan. ‘’Ini sudah menjadi kewajiban suatu perusahaan untuk menerapkan program CSR atau CD itu dimana perusahaan itu berdiri sudah tertuang dalam Undang-undang Nomor 40/ 2007. Namun kenyataannya, mayoritas selama ini justru banyak perusahaan yang belum menerapkan program CSR-nya,’’ ungkapnya.
Mukhtaruddin menerangkan, padahal jika suatu perusahaan menerapkan UU ini dengan memberikan lima persen keuntungannya pada masyarakat tempatan melalui program CSR atau CD-nya, maka angka pengangguran atau anak-anak yang putus sekolah bisa berkurang.
Mukhtaruddin mengatakan, dari data yang ada di pihaknya memang saat ini banyak perusahaan PKS di Kabupaten Pelalawan belum melaporakan program CSR di wilayah kerjanya masing-masing. ‘’Dengan kata lain, selama ini kebanyakan perusahaan belum menerapkan program CSR atau Community Development (CD) di wilayah kerja mereka masing-masing. Saat ini hanya sekitar dua puluh lima persen perusahaan saja yang sudah melaporkan kegiatan CSR-nya,’’ tegas-nya. Padahal, sebagai perusahaan yang berdiam di daerah dan berlokasi di tengah- tengah masyarakat, sudah semestinya ada timbal balik yang diberikan oleh perusahaan tersebut pada masyarakat tempatan. ‘’Ini sudah menjadi kewajiban suatu perusahaan untuk menerapkan program CSR atau CD itu dimana perusahaan itu berdiri sudah tertuang dalam Undang-undang Nomor 40/ 2007. Namun kenyataannya, mayoritas selama ini justru banyak perusahaan yang belum menerapkan program CSR-nya,’’ ungkapnya.
Mukhtaruddin menerangkan, padahal jika suatu perusahaan menerapkan UU ini dengan memberikan lima persen keuntungannya pada masyarakat tempatan melalui program CSR atau CD-nya, maka angka pengangguran atau anak-anak yang putus sekolah bisa berkurang.
Analisis
:
Sekarang ini
masih banyak perusahaan yang belum menerapkan CSR nya secara berkelanjutan
karena masih banyak pemikiran bahwa CSR yang dilaksanakan tidak mampu menambah
hasil keuangan dalam jangka pendek saja tetapi hanya akan menambah beban (cost).
Konsep
semacam itu harus dihilangkan. CSR akan memberikan dampak baik langsung ataupun
tidak langsung di masa yang akan datang. Investor akan mempercayakan
investasinya kepada perusahaan yang memiliki citra yang baik di mata masyarakat
umum. Oleh karena dengan dilaksakannya CSR secara berkesinambungan maka akan
tercipta kualitas perusahaan yang baik, secara finansial maupun secara
persepsional. Sehingga CSR bukan dipandang lagi sebagai biaya akan tetapu
merupakan investasi yang akan dipetik hasilnya di masa yang akan datang.
Agar CSR
bisa dijalankan secara terus-menerus (sustainable), sebaiknya perusahaan
sudah mulai meninggalkan konsep single bottom lineberubah kepada
prinsip triple bottom line
Single
bottlom line didasarkan pada pemikiran bahwa kemakmuran perusahaan
hanya diukur dari kondisi keuangannya saja.
Sedangkan
konsep triple bottom line berpijak pada pemikiran bahwa selain
mengejar keuntungan, perusahaan juga harus melihat sisi kesejahteraan sosial
dengan tak lupa memperhatikan kesejahteraan lingkungan. Atau dikenal dengan
istilah 3P (Profit, People, Planet).
Sumber
:
Nama
: Tiffany Liestanti.K
NPM
: 17211111
Kelas
: 4EA21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar