Mungkin tak jarang kita menemui orang yang sudah mengurangi makan
namun berat badannya tidak juga turun. Atau orang yang sudah makan
banyak namun berat badan tidak juga naik. Sebenarnya apa yang
menyebabkan mereka sulit meraih berat badan ideal?
Kesulitan
mencapai berat badan ideal bisa dikarenakan gangguan metabolisme di
tubuh. Gangguan metabolisme tersebut terjadi akibat adanya pola makan
yang tidak sesuai dengan kerja alami sistem pencernaan.
Adalah
"Food Combining", suatu pola makan yang sudah disesuaikan dengan kerja
alami sistem percernaan manusia. Berbeda dengan diet yang mengharuskan
sistem percernaan untuk menyesuaikan aturannya, food combining justru menawarkan pola makan yang sudah sesuai dengan kerja alami sistem pencernaan.
Menurut salah satu pelaku food combining sekaligus penulis buku "Mitos dan Fakta Kesehatan" Erikar Lebang, dengan melakukan food combining, mengatur pola makan tidak harus tersiksa dengan rasa lapar lantaran membatasi makan. Pasalnya food combining "membebaskan" pelakunya untuk makan hingga kenyang, bukan membatasi sedikit makan.
Erikar memaparkan, prinsip dasar food combining
adalah membuat tubuh yaitu darah berada di kadar keasaman (pH) netral
yaitu 7,35 hingga 7,45. Kadar keasaman tubuh yang netral merupakan
indikator dari sistem tubuh, termasuk pencernaan yang sehat.
Makanan
yang diasup oleh tubuh merupakan penyebab utama pergeseran kadar
keasaman tubuh. Ketika makanan yang diasup tidak tepat, maka pH tubuh
cenderung akan menurun sehingga bersifat asam.
"Jika pH tubuh kita
cenderung asam maka tubuh bagaikan ruangan kotor dan berantakan,
sehingga sistem apapun yang berlaku di dalamnya tidak berfungsi dengan
baik," jelas Erikar dalam Seminar Kesehatan, Selasa (4/6/2013) di
Jakarta.
Ketika pH tubuh cenderung asam, imbuh Erikar, yang harus
dilakukan adalah mengembalikannya ke posisi netral, tubuh pun akan sehat
dengan sendirinya. Cara membentuk pH netral yaitu dengan pendalaman food combining pada tiga sisi, yaitu memilah makanan, memilih padanan makanan, dan memakan makanan pda waktu yang tepat.
Memilah
makanan dilakukan dengan mengetahui kandungan dari setiap jenis makanan
yang dimakan. Hal ini berhubungan dengan zat gizi yang terkandung dalam
makanan, yaitu makanan pokok (karbohidrat), daging-dagingan (protein
dan lemak), dan sayuran (serat, vitamin, dan mineral).
Setelah
mengetahui jenis-jenis makanan, kita perlu mengetahui padanan serasi
berdasarkan pada kemampuan ideal tubuh mencerna. Prinsip food combining adalah tidak menggabungkan karbohidrat dengan protein. Sehingga food combining hanya boleh memadankan makanan pokok dengan sayuran, atau daging-dagingan dengan sayuran.
Erikar
mengatakan, kemampuan ideal tubuh mencerna tergantung pada enzim
pencernaan. Memadankan karbohidrat dengan protein akan menyulitkan enzim
pencernaan dan akhirnya sulit dicerna optimal. Sebaliknya sayuran akan
mempermudah penyerapannya jika keduanya dikonsumsi di saat yang berbeda.
Waktu makan yang paling tepat menurut konsep food combining
yaitu mulai pukul 12.00 hingga 20.00. Jika lewat dari jam 20.00 tubuh
sudah memasuki waktu penyerapan, sehingga memasukkan makanan lagi akan
mengganggu proses penyerapan.
Sementara sarapan yang dianjurkan bagi pelaku food combining adalah buah, terutama yang berserat, berair, dan manis karena matang sempurna.
Menurut Erikar, food combining adalah
cara yang mudah dan menyenangkan untuk mendapatkan kesehatan dan berat
badan yang ideal. Suami artis penyanyi Nina Tamam ini mengakui sejak dua
tahun lalu melakukan food combining, dia belum pernah sakit dan mengunjungi dokter.
"Padahal sebelum melakukan food combining, saya sering migrain, flu, bahkan sakit lambung saya tidak sembuh-sembuh," katanya.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar