Kamis, 17 Oktober 2013

softskil perilaku konsumen BAB I-V

SOFTSKILL
PERILAKU KONSUMEN
 

Oleh :
Tiffany Liestanti Kushardy
17211111
3EA21

Universitas Gunadarma
2013/2014

BAB I
PERILAKU KONSUMEN
·        Pengertian Perilaku Konsumen
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. jd, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Bagaimana konsumen mendapatkan kepuasan maksimal? Bagaimana mengetahui perilaku konsumen secara keseluruhan? Berikut akan diberikan sedikit teori menurut ilmu ekonomi tentang pertanyaan-pertanyaan di atas.


Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve (ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.
A.Pendekatan Marginal Utiliti
Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertntu. Dalam pendekatan ini digunakan anggapan sebagai berikut:
Utility bisa diukur dengan uang.
Hukum Gossen (The Law of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun”.
Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

B. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Anggapan dalam pendekatan ordinal sebagai berikut:
1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.
2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.




Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut:
Turun dari kiri atas ke kanan bawah. Cembung ke arah origin. Indifference Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong. Indifference Curve yang terletak di sebelah kanan atas menunjukan tingkat keupasan yang lebih tinggi dan sebaliknya.
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap peubahan salah satu faktor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar dari satu maka disebut elastis, sedangkan elastisitas kurang dari satu maka disebut inelastis, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut elastisitas tunggal.
A. Harga
Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini penting bagi penjual, sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan tingkat penjualan. Dalam menghitung koefisien elastisitas harga ada dua cara, yaitu: arc elasticity (elastisitas busur) dan point elasticity (elastisitas titik).
B. Silang
Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.
C. Pendapatan
Atau bisa disebut juga dengan income elasricity (elastisitas pendapatan) adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan pendapatan riil.
Macam-macam besaran elastisitas:
1. elastisitas permintaan.
2. elastisitas permintaan dan total penerimaan.
3. elastisitas penerimaan.
4. elastisitas silang.
5. elastisitas penawaran.
6. elastisitas fisika dasar
7. elastisitas harga dari permintaan

BAB II
SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI
Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Idealnya, segmen pasar yang baik memenuhi keriteria berikut:
1. Serupa di dalam
Pelanggan dalam segmen pasar sebaiknya se-serupa mungkin berkenaan dengan respon mereka terhadap variabel padua pemasaran dan dimensi segmentasi mereka.
2. Berbeda di antara;
Pelanggan dalam segmen berbeda sebaiknya se-berbeda mungkin berkenaan dengan respon mereka terhadap variabel padua pemasaran dan dimensi segmentasi mereka.
3. Substansial
Segmen harus cukup besar supaya menguntungkan.
4. Operasional
Dimensi-dimensi segmentasi harus berguna untuk identifikasi pelanggan dan menentukan variabel paduan pemasaran.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Segmentasi pasar juga memiliki manfaat dan kelemahan. Manfaat-manfaat segmentasi pasar adalah:
- Dapat mendeteksi pasar dengan kecenderungan-kecenderungan atau trend dalam pasar yang berubah.
- Dapat mendesain produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar/konsumen.
- Dapat menentukan kampanye periklanan dengan lebih efektif.
- Dapat mengerahkan dana promosi yang tersedia dengan lebih efisien dalam media yang tepat pada segmen yang menawrkan potensi keuntungan yang paling besar.
- Dapat mengatur usaha promosi sesuai dengan periode-periode dimana reaksi pasarnya terbesar.
Selain manfaat ada juga biaya-biaya dan kelemahan yang timbul akibat pelaksanaan strategi segmentasi pasar, yaitu:
- Biaya produksi akan lebih besar, karena berproduksi pada waktu yang lebih pendek.
- Biaya penelitian akan menjadi lebih besar, karena adanya kebutuhan akan meneliti segmen-segmen yang lebih banyak.
- Pencakupan pasar (market coverage) kemungkinan menghasilkan kanibalisme dimana suatu produk mencuri penjualan produk lain pada perusahaan yang sama.









BAB III
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Setiap melakukan suatu tindakan,mengambil sebuah keputusan merupakan hal yang paling penting untuk menentukan apakah hal tersebut dapat berdampak baik atau buruk bagi kita,seperti keputusan dalam memilih sekolah,keputusan dalam memilih karyawan,keputusan dalam membeli sebuah barang dan lain-lain. Dan disini kita akan membahas bagaimana proses pengambilan keputusan oleh konsumen. Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima langkah, antara lain :
o    Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan mucul disaat konsumen mengahapi suatu masalah, dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuh harus diaktifkan sebelum dikenali.
Faktor yang mempengaruhi pengaktifkan kebutuhan,yaitu:
1.      Waktu,konsumen yang terbiasa makan pagi,maka secara otomatis ia akan merasa lapar lagi pada siang hari.
2.      Perubahan situasi,konsumen yang melahirkan akan mengenali banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
3.      Pemilikan produk,memiliki suatu produk seringkali membuat konsumen tersebut menginginkan kebutuhan yang lain.
4.      Konsumsi produk,disaat produk yang digunakan konsumen tersebut sudah habis,maka konsumen itu akan membeli lagi produk yang sama.
5.      Perbedaan individu,pemikiran dari konsumen memiliki perbedaan dalam memilih sebuah produk,seperti konsume A membeli handphone karena handphone yang lama sudah rusak sedangkan konsumen B membeli handphone karen ingin mengikuti trend.
o    Pencarian Informasi



Setelah mengenali apa yang dibutuhkan konsumen tersebut,maka sekarang konsumen akan memulai proses pencarian infromasi tentang produk-produk yang konsumen butuhkan. Ada dua jenis proses pencarian informasi,yaitu:
o    Pencarian Internal
Konsumen akan memutar kembali semua memori-memori mengenai informasi merek-merek produk yang kemudian akan dipisahkan kedalam tiga kategori,yaitu perangkat pertimbangan (merek-merek atau produk yang diterima konsumen),perangkat lambat (merek-merek atau produk yang diacuhkan konsumen),perangkat tak layak (merek-merek atau produk yang dianggpa tak layak).
o    Pencarian Eksternal
Merupakan pencarian informasi melalui sumber-sumber luar, seperti bertanya pada teman atau penjual yang menjual produk tersebut,melihat iklan,membaca surat kabar.
o    Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi mengani produk yang dibutuhkan, maka konsumen akan mengevaluasi alterntif yang ada untuk mengatasi permahasalan yang dihadapi. Dalam menentukan alternatif pilihan terdiri dari 6 teknik,antara lain :
o    Teknik Kompensatori
Kelebihan suatu atribut dari sebuah merek dapat menutupi kelemahan dari atribut lainnya. Konsumen akan mengevaluasi keselurah atribut yang dimiliki suatu merek, lalu konsumen tersebut akan memberikan penilaian secara keseluruhan.
o    Teknik Non Kompensatori
Berbeda dengan teknik kompensatori, sebuah atribut merek ynag memiliki nilai yang tinggi tidak bisa menutupi atribut merek yang memiliki nilai yang rendah.
o    Teknik Leksikografik
Kosumen akan mengevaluasi merek alternatif berdsarakan atribut yang paling dianggap penting.

o    Teknik Pengurangan Bertahap
Teknik ini sama seperti teknik Leksikografik, tapi memiliki perbedaan dimana teknik ini menetapkan bahwa nilai minimal atau standar merupakan atribut yang paling dianggap penting
o    Teknik Konjungtif
Konsumen akan menetepkan batas minimum standar atau nilai untuk setiap atribut yang dievaluasi
o    Teknik Disjungtif
Teknik ini memiliki persamaan dengan teknik Konjungtif,bedany teknik ini akan memilih merek yang mempunyai nilai yang tertinggi pada salah satu atribut dari merek tersebut
o    Keputusan Pembelian
Di tahap ini konsumen membuat sebuah keputusan setelah mengevalusi alternatif yang ada. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
o    Evaluasi Pasca Pembelian
Proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.



Dalam proses pengambilan keputusan terdapat 5 faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen,antara lain :
1.      Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.      Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamnya terhadap rangsangan tersebut.
3.      Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.      Intergrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa dalam mengambil keputusan,seorang konsumen harus melewati 5 tahap yang sudah dijelaskan diatas,hal itu bertujuan untuk mengtahui produk apa yang benar-benar menjadi kebutuhan kita sehingga tidak ada penyesalan saat kita telah membeli produk tersebut. Dan dalam proses pengambilan keputusan juga terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan kita.










BAB IV

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:
1). Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
2). Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
3). Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan
4). Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya.
Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170).
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.
Alternatif membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya perawatan.
Kriteria yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan akan tergantung pada beberapa faktor, diantaranya: pengaruh situasi, motivasi, keterlibatan, pengetahuan.

BAB V
SUMBER DAYA KONSUMEN

Konsumen memiliki tiga sumber daya utama yang mereka gunakan dalam proses pertukaran dan melalui proses ini pemasar memberikan barang dan jasa. Terdapat 3 (tiga) sumber daya konsumen di antaranya sebagai berikut :
1.                  Sumber Daya Ekonomi.
2.                  Sumber Daya Temporal.
3.                  Sumber Daya Kognitif.
Ini berarti bahwa pemasar bersaing untuk mendapatkan uang, waktu, dan perhatian konsumen. Sumber daya lain, seperti energi, mungkin diperlukan untuk berbelanja dan konsumsi, tetapi uang, waktu, dan perhatian adalah yang utama. Bukan hanya jumlah waktu dan sumber daya ekonomi yang menentukan perilaku konsumen. Persepsi konsumen mengenai sumber daya yang tersedia, atau apa yang akan tersedia pada masa datang, juga penting dalam keputusan pembelanjaan dan juga mempengaruhi ketersedian untuk menggunakan uang atau waktu produk. Jadi, ukuran kepercayaan konsumen mungkin berguna dalam meramalkan penjualan masa dating berdasarkan kategori produk.

SUMBER DAYA EKONOMI

Keputusan konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang mereka punyai atau mungkin mereka punyai pada masa dating. Untuk menjadi konsumen diperlukan uang. Kartu kredit juga memadai. Di dalam era yang lebih awal, barter-pertukaran barang dengan barang-lazim dilakukan. Barter masih penting di dalam masyarakat yang kurang maju dan hingga batas tertentu di dalam ekonomi bawah tanah dari masyarakat maju. Ada ‘’ekonomi informal’’ yang besar di mana orang membarter atau membeli barang dan jasa dengan cara yang kerap lolos dari pembuatan catatan dan mungkin pajak. “pemakai berat” ekonomi informal adalah orang yang kaya, berpendidikan tinggi, dan termasuk muda.
Sumber daya ekonomi-seperti pendapatan atau kekayaan –adalah variable pertama yang harus dianalisis di dalam perilaku konsumen, dengan studi yang dirunut kembali hingga tahun 1672. Studi pertama, dengan basis statistik yang layak diterbitkan oelh Ernest Engel’s Laws of Consumption” (Kaidah Engel mengenai Konsumsi). Kaidah tersebut mengandung empat proposisi mengenai hubungan antara pendapatan keluarga dan proporsi yang dibelanjakan untuk kategori seperti makanan, pakaian, pondokan, dan “lain-lain” (pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan sebagainya).

Sumber Daya Ekonomi yang lain diluar pendapatan juga mempengaruhi perilaku konsumen. Yang paling penting adalah kekayaan (nilai bersih) dan kredit. Kekayaan, yang diukur menurut asset atau nilai bersih, berkorelasi dengan pendapatan. Variasi primer adalah konsumen tua cenderung memiliki proporsi kekayaan yang lebih besar dibandingkan konsumen yang lebih muda. Keluarga kaya menghabiskan uang mereka untuk pelayanan, perjalanan, minat, dan investasi lebih banyak daripada yang dihabiskan oleh tetangga mereka untuk perlengkapan rumah, peralatan, alat hiburan, dan produk serupa tidak terlalu tinggi karena keluarga kaya biasanya berada dalam tahap yang belakangan dari siklus kehidupan dan tidak berkepentingan untuk melengkapi rumah baru atas membuat pembelian tambahan untuk peralatan besar.

Kredit memperluas sumber pendapatan, setidaknya untuk suatu periode waktu . sebenarnya karena biaya kredit harus dikurangi dari ketersediaan sumberdaya total milik konsumen, kredit mengurangi kemampuan membeli barang dan jasa dalam jangka pangjang. Meskipun begitu, orang Amerika semakin bersedia menggunakan kredit untuk perluasan sementara dari sumber daya ekonomi mereka. Kepala rumah tangga yang lebih muda lebih mungkin mendukung piminjaman daripada rumah tangga yang lebih tua. Orang Amerika paling bersedia meminjam untuk mobil, tagihan pengobatan, atau alasan pendidikan. Rumah tangga yang lebih muda dan mereka dengan pendapatan yang lebih tinggi lebih bersedia meminjam, apapun alasannya.

SUMBER DAYA TEMPORAL
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen karena kemiskinan waktu yang semakin banyak dialami orang Amerika. Jam yang dihabiskan di tempat kerja setiap minggu (termasuk waktu pulang pergi, pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan sekolah) meningkat dari 40,6 jam pada tahun 1973 menjadi 47,3 pada tahun 1984. Pada waktu yang sama, rata-rata jumlah jam yang tersedia untuk waktu senggang tuun dari 26,2 jam menjadi 18,1 jam perminggu.

Salah satu variabel yang paling individual dari perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan anggaran waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur, dan kegiatan wajib lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yang disebut waktu senggang (leisure), yang mencerminkan baik keperibadian maupun preferensi gaya hidup.

Sumber daya konsumen terdiri atas dua kendala anggaran: anggaran uang dan anggaran waktu. Sekarang kita ingin melihat anggaran waktu yang harus digunakan oleh konsumen untuk mencerminkan preferensi gaya hidup pribadi mereka. Walaupun pendapatan yang meningkat memungkinkan konsumen membeli segalanya lebih banyak, pendapatan tersebut tidak mungkin mengerjakan segalanya lebih hal, sebagaimana berlawanan dengan membeli banyak hal, sebagaimana berlawanan dengan membeli banyak hal, memerlukan sumber daya tambahan: waktu. Sementara anggaran uang tidak mempunyai keterbatasan perluasan teoritis, waktu memiliki kendala pokok.

Kerena pendapatan yang leluasa digunakan terus meningkat di dalam masyarakat, pasar untuk barang atau jasa yang berhubungan dengan waktu menjadi lebih penting. Kelangkaan menciptakan nilai. Untuk konsumen yang kaya, perhatian utama menjadi pembeli lebih banyak waktu ketimbang lebih produk. Nilai waktu meningkat ketika anggaran uang meingkat, sehingga meningkatkan kemungkjinan bahwa pemasar menaikkan nilai produk (dan harga yang sesuai) lebih besar daripada biaya tambahan karena mengerjakannya.

Secara historis, anggaran waktu konsumen secara naïf dianggap memiliki komponen : kerja dan senggang.anggaran waktu konsumen dibagi ke dalam tiga blok: “waktu yang dibayar”, “waktu wajib”, dan “waktu leluasa”. Lane dan Lindquist menggunakan system klasifikasi yang sama termasuk waktu yang menghasilkan pendapatan, waktu terikat (wajib dan nonwajib), dan waktu yang tidak terikat (yang direncanakan dan tidak direncanakan). Blok waktu leluasa atas waktu tak terikatlah yang dapat benar-benar dianggap sebagai waktu senggang. Voss menyimpulkan: “waktu senggang adalah periode waktu yang diacu sebagai waktu yang dapat digunakan secara leluasa. Itu adalah waktu ketika individu ttidak merasakan masalah ekonomi, hukum, moral, atau desekan sosial atau kewajiban, tidak pula kebutuhan fisiologis pilihan bagaimana memanfaatkan waktu itu semata-mata merupakan milik individu bersangkutan.
Komplikasi tambahan dalam mendefinisikan kesenggangan terjadi ketika individu dibayar untuk kegiatan yang mungkin mereka pilih sebagai kegiatan leluasa. Seniman, professor, dan atlet professional mungkin merupakan contoh individu yang beruntung dibayar untuk kegiatan yang mereka pilih sebagai kegiatan waktu senggang mereka.

SUMBER DAYA KOGNITIF
Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas adalah sumber daya yang terbatas. Dapat mengelola hanya sejumlah tertentu informasi pada satu waktu. Ukuran kapasitas kerap digambarkan istilah keratan (chunk), yang mewakili suatu unit. Alokasi kapasitas kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi: arahan (direction)intensitas. Arahan menggambarkan fokus perhatian. Karena konsumen tidak dapat mengolah semua stimulus internal dan eksternal yang tersedia pada saat tertentu, mereka harus selektif dalam cara mereka mengalokasikan sumber daya yang terbatas ini. Beberapa stimulus akan mendapat perhatian, yang lain akan diabaikan.

Intensitas, sebaliknya, mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Konsumen akan sering mengalokasikan hanya kapasitas yang diperlukan untuk mengidentifikasi stimulus sebelum mengarahkan kembali perhatian mereka ke tempat lain. Pada kesemapatan lain, konsumen mungkin menaruh cukup perhatian untuk mengerti inti dasar dari iklan bersangkutan. Konsumen kadang mungkin member konsentrasi penuh kepada iklan tersebut dan menyelidiki secara cermat pesanannya, seperti konsumen di dalam pasar mobil baru yang membaca iklan mobil.. kenyataan bahwa kapasitas merupakan sumber daya yang terbatas membawa sejumlah implikasi penting sehubungan dengan bagaimana konsumen mengolah informasi dan membuat pilihan produk.








SUMBER













Jumat, 07 Juni 2013

Berbisnis Juga Harus Berani Merugi

Bekerja di kantor bukan satu-satunya pilihan lagi untuk mendapatkan uang. Makin banyak orang yang menggerakkan bisnis mereka sendiri. Tetapi, menurut perencana keuangan Aidil AKbar Madjid, ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan sebelum Anda mulai sebuah bisnis.

Menurutnya, ketika Anda ingin mulai berbisnis, banyak orang yang menyangka hal itu memerlukan modal (uang) yang besar. Padahal, modal tidak harus berasal dari uang. Modal bisa berupa keterampilan, ilmu, waktu, dan lain sebagainya.

“Keberanian juga mengiringi. Bahkan, jika Anda mempunyai ide bisnis yang bagus, maka ide tersebut dapat Anda presentasikan kepada pihak yang mempunyai uang untuk bisa memodalinya,” tuturnya, saat talkshow "Dari Hobi jadi Bisnis? Bisa!" di event Sekar Womenpreneur Awards di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (2/6/2013) lalu.

Sebuah hobi memang dapat dijadikan bisnis untuk Anda. Tetapi, Aidil kembali menambahkan, ketika ingin menjadikan hobi menjadi peluang bisnis dan usaha, harus ada kedisiplinan dan komitmen yang besar agar bisnis tersebut berjalan lancar.

“Pastikan pada saat kita memulai bisnis, kita harus mempunyai mental bisnis dulu. Harus siap-siap untuk rugi juga, termasuk dalam bisnis waralaba (yang sudah sukses),” imbuh pria yang memulai kariernya sejak tahun 1994 ini.

Pada saat memulai suatu usaha, opsinya memang ada dua macam, yaitu membangun brand sendiri atau membeli waralaba.  Namun, banyak orang yang salah kaprah mengenai konsep waralaba. Banyak yang mengira, membeli waralaba itu suatu investasi. Padahal, saat membeli waralaba artinya tetap ada bisnis yang harus dijalankan.
“Kalau mau ambil bisnis waralaba harus siap seperti sedang memulai bisnis baru. Kelebihan yang kita dapatkan dari waralaba yaitu brand-nya. Itu tujuannya untuk target market, dan kita juga membeli sistem,” jelasnya.
Selain itu, Anda juga harus menyiapkan waktu. Tidak ada bisnis yang bisa dilepas tangan. Misalnya, saat Anda memilih bisnis di waralaba, Anda juga harus melihat tempatnya, melakukan riset mengenai apa yang ditawarkan franchiser dari waralaba tersebut, menentukan target market, dan lain sebagainya.

sumber : kompas.com

5 Alasan Anda Harus Bersepeda

Mungkin saat ini, lari, baik joging maupun maraton, tengah menjadi olahraga yang digandrungi banyak orang. Tak masalah sih untuk ikut melakukan olahraga ini. Tetapi, jika Anda bukan tipe orang yang kuat lari jauh, coba saja olahraga yang lain, salah satunya bersepeda. Sama seperti lari, bersepeda juga punya manfaat kesehatan untuk tubuh Anda kok. Berikut beberapa alasan Anda harus menjajal olahraga ini.

1. Menguatkan kaki
Saat bersepeda, kaki pasti lebih banyak berperan. Dengan olahraga ini, Anda bisa membentuk otot kaki, paha, dan perut sekaligus. Kekuatan otot tubuh ini juga akan memengaruhi kekuatan jantung Anda.

2. Membuat wajah lebih cerah
Bersepeda juga punya manfaat untuk kulit Anda, lho. Dengan bersepeda, sirkulasi darah dan metabolisme akan berjalan lancar. Ini berarti sirkulasi oksigen dan nutrisi yang dikirim ke sel kulit akan berjalan lebih cepat. Akibatnya, wajah akan terlihat lebih bersinar dan segar. Tak cuma itu, bersepeda juga akan membantu pelepasan endorfin yang bisa membuat Anda jadi lebih tenang dan santai.

3. Menyegarkan pikiran

Bersepeda mampu memberikan keheningan dan kesempatan untuk mengosongkan kepala Anda sejenak. Apalagi yang lebih menenangkan selain bersepeda santai sambil menghirup udara segar dan berjemur di bawah hangatnya sinar matahari?

4. Membuat awet muda
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh King College, London, menemukan bahwa orang yang gemar bersepeda ternyata bisa terlihat tetap awet muda. Penelitian ini dilakukan terhadap pasangan kembar identik dan membagi mereka ke dalam dua kelompok, rutin bersepeda dan tidak bersepeda.

Hasilnya, orang yang rutin bersepeda tiga kali seminggu selama 45 menit terbukti terlihat lebih muda sembilan tahun secara biologis dibandingkan dengan kembarannya yang tak berolahraga.

5. Siapa tahu bertemu jodoh?
Olahraga ini biasanya lebih diminati pria daripada perempuan. Rasio pesepeda pria dan perempuan berkisar 3:1. Nah, siapa tahu Anda bertemu dengan teman baru atau bahkan calon pasangan di komunitas bersepeda yang Anda ikuti. Menyenangkan, kan?


Sumber: Female First

gejala kanker hati

Gejala kanker hati tahap awal tidaklah jelas, pada kebanyakan kasus gejala baru terasa ketika sudah stadium menengah dan lanjut. Pada kehidupan sehari-hari banyak sekali orang yang melewati dan mengabaikan gejala tahap awal kanker hati, kemudian ketika periksa diketahui sudah kanker hati stadium lanjut. Kalau begitu bagaimanakah gejala-gejala kanker hati tersebut?
Gejala kanker hati

  Gejala kanker hati yang dapat ditemui

1.Sakit pada daerah hati : sakit pada daerah kanan atas perut yang berketerusan adalah gejala penting yang menandakan bahwa tumor hati sebagai tumor titik awal, yang juga merupakan gejala yang paling umum. Organ hati yang membesar sangat cepat sehingga menggencet selaput pembungkus hati atau tumor kanker menginvasi ke selaput hati atau selaput perut, dapat juga menyebabkan rasa sakit atau kembung yang berketerusan. Tumor menginvasi ke diafragma, sakit bisa saja merambat ke bahu kanan atau punggung kanan. Tumor yang tumbuh ke kanan belakang dapat menyebabkan sakit pada pinggang kanan. Ketika nodul tumor kanker rusak, sel kanker yang mati dan darah yang mengalir ke perut dapat mengakibatkan sakit yang kuat pada perut, terjadi gejala seperti radang selaput perut.
  2.Hati membengkak : merupakan gejala yang paling umum pada pasien titik awal kanker hati. Hati mudah membengkak, mengeras, lapisan luarnya tidak rata, ada nodul yang tidak sama ukurannya atau besar sekali, bahkan menonjol dibagian tertentu, ujungnya tidak rapi, sering merasa sakit seperti tertekan.
  3.Penyakit kuning : terjadi pada sekitar 1/3 pasien kanker hati, kebanyakan terjadi pada tahap lanjut, dikarenakan oleh kerusakan sel hati dan benjolan tumor menekan saluran empedu atau penyebab lainnya.
  4.Demam : biasanya suhu tidak terlalu tinggi, namun terkadang melebihi 39℃, mungkin demam yang berkelanjutan atau demam tinggi yang tidak beraturan. Disebabkan oleh jaringan kanker dalam jumlah banyak telah rusak dan diserap oleh badan atau kanker tumor menghimpit saluran empedu sehingga saluran empedu terkena radang atau koinfeksi.
  5.Saluran pencernaan dan gejala pada seluruh tubuh : berkurangnya nafsu makan, pencernaan yang kurang baik, mual, muntah, diare, lemas, kurus, seluruh badan tidak bertenaga, kondisi kesehatan yang buruk.
  6.Gejala metastase : Kanker hati bisa menyebar ke paru-paru, tulang, rongga dada, otak, dan bagian lainnya dan memunculkan gejala yang bersangkutan, misalnya dengan penyebaran ke paru-paru bisa menimbulkan batuk berdarah, penyebaran ke rongga dada bisa menimbulkan sakit pada dada dan muncul cairan pada dada yang bersifat darah; penyebaran tulang bisa menimbulkan rasa sakit pada bagian tertentu atau patah tulang patologis; penyebaran tulang belakang atau penghimpitan saraf tulang sumsum bisa menimbulkan rasa sakit pada bagian tertentu dan lumpuh, dll; penyebaran otak bisa menimbulkan sakit kepala, muntah dan gejala lainnya pada saraf.
  7.Gejala lainnya : karena metabolisme tumor kanker yang tidak normal dapat menimbulkan cairan endokrin atau gejala lainnya yang berhubungan dengan metabolisme, juga disebut sebagai gejala pendamping kanker. Yang sering ditemui seperti berikut :
  a) Gula darah rendah yang bersifat spontan : terjadi pada 10% - 30% pasien, karena sel hati dapat menjadikan cairan endokrin insulin atau zat dalam insulin menjadi tidak normal, atau jaringan kanker hati menghabiskan terlalau banyak glukosa. Apabila parah bisa mengakibatkan pingsan, shock bahkan meninggal.
  b) Sel darah merah bertambah banyak : terjadi pada 2% - 10%, kemungkinan disebabkan oleh bertambahnya erythropoietin (zat penambah sel darah merah).
  c) Lainnya : kebanyakan terdapat gejala seperti kolesterol tinggi dan kalsium tinggi dalam darah, sindroma karsinoid, kematangan dini dan sindroma sekresi gonadotropin, penyakit kulit porfiria, gejala ketidak-normalan fibrinogen dan gejala lainnya dapat saja bersintesis dengan protein abnormal pada jaringan kanker hati, endokrin ektopik, dan terkait dengan gangguan porfirin.

sumber : http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-symptoms/liver-cancer-symptoms/

kosmetik organik semakin diminati

Mobilitas yang makin tinggi disertai oleh paparan sinar matahari yang begitu menyengat mengakibatkan kesehatan kulit kita terganggu, dan pengalami penuaan dini sebelum waktunya. Maka dari itu, makin banyak produk organik yang ditawarkan guna membantu menyelamatkan lingkungan dan menuju gaya hidup yang lebih sehat.

Terpacu akan hal tersebut, Sariayu Martha Tilaar meluncurkan produk kosmetik organik dengan nama “Solusi Organic Revolution Renewage”. Rangkaian produk Solusi mengandung bahan alami organik yang telah mendapatkan sertifikasi dari Ecocert, badan organik resmi yang diakui secara internasional.

“Karena sejak dilahirkannya Sariayu sudah berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan alami, dan sehubungan dengan gaya hidup masyarakat sekarang yang makin selektif dalam memilih rangkaian produk kosmetik, maka kami pun meluncurkan produk ini,” ujar Wulan Tilaar, Vice Chairwoman Martha Tilaar Group, saat peluncuran produk di Publo Cafe, Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Produk ini sebelumnya sudah diperkenalkan terlebih dahulu di Singapura, karena memang masyarakat di sana selangkah lebih peduli terhadap produk organik. Produk yang diklaim aman digunakan oleh wanita dan pria ini tidak mengandung paraben, mineral oil, propylene glycol, dan SLS (Sodium Lauryl Sulfate).
“Dan mengapa baru diluncurkan di Indonesia sekarang, karena memenuhi keinginan pasar Indonesia yang sudah mulai peduli terhadap kebutuhan produk kosmetik organik yang kebih aman karena tidak mengandung bahan pengawet, zat pewarna, dan bahan-bahan kimia berbahaya lainnya,” timpal Heryan Handra, Research and Development Manager SariAyu Martha Tilaar.

Manfaat antiaging yang terdapat pada Solusi berasal dari ekstrak biji anggur yang mengandung oligomeric proanthocyanidins (OPC), senyawa antioksidan yang berfungsi untuk melindungi kulit dari serangan radikal bebas yang berasal dari polusi, asap rokok. Perawatan secara teratur akan membuat kulit tetap sehat dan tampak lebih muda.

“Menurut Food Research Center dari Kanada, OPC ini memiliki kekuatan antioksidan 20 kali lebih besar dari vitamin E, dan 50 kali lebih besar dari vitamin C,” tambah Heryan.

Seiring bertambahnya usia, terutama bagi Anda yang memasuki usia 30-an, produksi kolagen semakin menurun sehingga elastisitas kulit akan berkurang. Ekstrak biji anggur yang terkandung di dalam Solusi mampu menjaga struktur kolagen di dalam kulit sehingga kulit tetap elastis dan awet muda.
Rangkaian produk Solusi terdiri atas Facial Wash, Facial Scrub, Face Cleanser, Face Tonic, Moisture Lotion, Face Serum, Night Cream, Eye Cream, Sun Protection, Foundation, dan Two Way Foundation.

sumber : kompas.com

Diet DASH

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah melalui perubahan pola makan, yaitu dengan cara Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

Umumnya, dokter menyarankan untuk memasukkan DIET DASH ke dalam gaya hidup, yang mana meliputi lebih banyak buah, sayur, produk susu rendah lemak, lebih mengutamakan konsumsi gandum, ikan, kacang-kacangan, serta makanan yang kaya magnesium, kalium dan kalsium.

Meski begitu jumlah porsi untuk makanan ini bervariasi tiap pasien. Berdasarkan studi, pasien yang melakukan Diet DASH mampu mengurangi tekanan darahnya dalam waktu 2 minggu.

Langkah yang dilakukan dalam menerapkan Diet DASH

Untuk pertama kali, mulailah secara perlahan dan membuat perubahan secara bertahap seperti mengonsumsi 1 sendok teh garam per hari. Kemudian setelah tubuh bisa menyesuaikan dengan pola diet yang ada maka asupan garamnya dikurangi lagi.

Jumlah garam yang dikonsumsi ini sudah meliputi semua makanan yang dikonsumsi, jadi termasuk garam dari produk makanan, garam dari makanan yang dimasak atau ditambahkan saat makan.

Berikut ini beberapa tips untuk membantu memulai diet DASH, yaitu:

1. Menambahkan porsi sayuran saat makan siang dan makan malam
2. Menambahkan satu porsi buah-buahan baik sebagai makanan atau cemilan
3. Gunakan setengah porsi mentega atau margarin, dan menggunakan bumbu yang rendah atau bebas lemak
4. Membatasi konsumsi daging hanya 6 ons per hari, cobalah memperbanyak sayuran dan kacang-kacangan kering
5. Sebagai camilan, pilihlah kacang-kacangan, yoghurt rendah atau bebas lemak, popcorn polos tanpa mentega, sayuran seperti baby wortel dan potongan buah
6. Membaca label makanan dengan hati-hati untuk memilih produk yang rendah garam.

sumber : detik.com

Sehat dan Langsing dengan "Food Combining"

Mungkin tak jarang kita menemui orang yang sudah mengurangi makan namun berat badannya tidak juga turun. Atau orang yang sudah makan banyak namun berat badan tidak juga naik. Sebenarnya apa yang menyebabkan mereka sulit meraih berat badan ideal?
Kesulitan mencapai berat badan ideal bisa dikarenakan gangguan metabolisme di tubuh. Gangguan metabolisme tersebut terjadi akibat adanya pola makan yang tidak sesuai dengan kerja alami sistem pencernaan.
Adalah "Food Combining", suatu pola makan yang sudah disesuaikan dengan kerja alami sistem percernaan manusia. Berbeda dengan diet yang mengharuskan sistem percernaan untuk menyesuaikan aturannya, food combining justru menawarkan pola makan yang sudah sesuai dengan kerja alami sistem pencernaan.
Menurut salah satu pelaku food combining sekaligus penulis buku "Mitos dan Fakta Kesehatan" Erikar Lebang, dengan melakukan food combining, mengatur pola makan tidak harus tersiksa dengan rasa lapar lantaran membatasi makan. Pasalnya food combining "membebaskan" pelakunya untuk makan hingga kenyang, bukan membatasi sedikit makan.
Erikar memaparkan, prinsip dasar food combining adalah membuat tubuh yaitu darah berada di kadar keasaman (pH) netral yaitu 7,35 hingga 7,45. Kadar keasaman tubuh yang netral merupakan indikator dari sistem tubuh, termasuk pencernaan yang sehat.
Makanan yang diasup oleh tubuh merupakan penyebab utama pergeseran kadar keasaman tubuh. Ketika makanan yang diasup tidak tepat, maka pH tubuh cenderung akan menurun sehingga bersifat asam.
"Jika pH tubuh kita cenderung asam maka tubuh bagaikan ruangan kotor dan berantakan, sehingga sistem apapun yang berlaku di dalamnya tidak berfungsi dengan baik," jelas Erikar dalam Seminar Kesehatan, Selasa (4/6/2013) di Jakarta.
Ketika pH tubuh cenderung asam, imbuh Erikar, yang harus dilakukan adalah mengembalikannya ke posisi netral, tubuh pun akan sehat dengan sendirinya. Cara membentuk pH netral yaitu dengan pendalaman food combining pada tiga sisi, yaitu memilah makanan, memilih padanan makanan, dan memakan makanan pda waktu yang tepat.
Memilah makanan dilakukan dengan mengetahui kandungan dari setiap jenis makanan yang dimakan. Hal ini berhubungan dengan zat gizi yang terkandung dalam makanan, yaitu makanan pokok (karbohidrat), daging-dagingan (protein dan lemak), dan sayuran (serat, vitamin, dan mineral).
Setelah mengetahui jenis-jenis makanan, kita perlu mengetahui padanan serasi berdasarkan pada kemampuan ideal tubuh mencerna. Prinsip food combining adalah tidak menggabungkan karbohidrat dengan protein. Sehingga food combining hanya boleh memadankan makanan pokok dengan sayuran, atau daging-dagingan dengan sayuran.
Erikar mengatakan, kemampuan ideal tubuh mencerna tergantung pada enzim pencernaan. Memadankan karbohidrat dengan protein akan menyulitkan enzim pencernaan dan akhirnya sulit dicerna optimal. Sebaliknya sayuran akan mempermudah penyerapannya jika keduanya dikonsumsi di saat yang berbeda.
Waktu makan yang paling tepat menurut konsep  food combining  yaitu mulai pukul 12.00 hingga 20.00. Jika lewat dari jam 20.00 tubuh sudah memasuki waktu penyerapan, sehingga memasukkan makanan lagi akan mengganggu proses penyerapan.
Sementara sarapan yang dianjurkan bagi pelaku food combining adalah buah, terutama yang berserat, berair, dan manis karena matang sempurna.
Menurut Erikar, food combining adalah cara yang mudah dan menyenangkan untuk mendapatkan kesehatan dan berat badan yang ideal. Suami artis penyanyi Nina Tamam ini mengakui sejak dua tahun lalu melakukan food combining, dia belum pernah sakit dan mengunjungi dokter.
"Padahal sebelum melakukan food combining, saya sering migrain, flu, bahkan sakit lambung saya tidak sembuh-sembuh," katanya.

sumber : kompas.com