Sabtu, 03 Desember 2011

cerpen ~Pertanyaan yang belum terjawab~



Saat menunggu dengan teman di loby kampus Tak di sangaka dapat berkenalan dengannya pertemuan yang tidak direncanakan tapi dapat berkembang menjadi sebuah pertemanan.
“hai.. . Arif”
terdengar suara di telinga sebelah kiriku dan ku lirik ada yang menjulurkan tangannya untuk berkenlan dengan ku.
 “ eh.. iya listin” ku jawab sambil menjulukan tangan ku untuk menjawab tangannya.
“kamu teman sekelasku kan?” tanya nya
“hmmm.... iya mungkin maaf belum kenal semua” jawabku yang memang aku masih semester pertama dan baru masuk kuliah jadi wajar belum mengenal semua teman sekelas karena saat itu masih baru dua hari masuk kuliah.
“ kok gtu?” singkatnya
“ya memang begitu” jawabku sambil tersenyum.
“iya di maklum kok orang masih baru”
“iya dong harus, kaya sendirinya udah kenal semua aja?”
“belum juga seh..” jawabnya sambil cengengesan.
Dari situ terus berlanjut karena kita saling bertukar no hp.
“cring...cring...” terdengar  suara hp dalam kamar ku, ku lihat ternyata ada pesan darinya dan ku baca “malam.. lagi ngapain?”
Ku balas “ lagi nonton tv, sendirinya?”
Tak lama kemudian hp berbunyi ternyata balesan pesan darinya “ lagi makan mau?, besok mau pulang bareng ga?”
Ku balas “ ngga ah.. kenyang.. hmmm emng mau pulang bareng aku?”
Balasannya “kalau emang gag mau kenpa ngajak?”
Tersenyum sambil melihat pesannya “ iya ya bener juga. Ok deh”
Dari situ kita sering pulang bareng yang kebetulan memang rumah kita berdekatan tapi lumayan jauh juga, dia baik sekali menurutku dengan ikhlasnya dia mengantarku pulang dengan selamat, komunikasi dengan nya membuat ku nyaman dan membuat kita semakin dekat.

Entah apa yang ku rasa terhadapnya ada kalanya aku selalu memikirkannya tapi kadang aku beruasaha untuk menghidari memikirkannya karena aku udah ada yang memiliki, kadang aku merasa berdosa tapi hubungan aku dengan kekasihku tidak lah mulus sangat jarang sekali terjalin komunikasi di antara kita, dan ada beberapa perkataan yang tidak baik dari sikapnya,sesungguhnya perasaan ku terhadapnya sudah biasa saja tapi satu hal aku telah berjanji terhadap diriku bahwa aku tidak akan mengakhiri hubungan dari diriku walaupun aku harus sakit , itu yang membuatku bingung.
Cinta memang datang karena terbiasa, tapi apakah ini cinta? Entah lah setelah beberapa lama aku tidak merasakan hal ini hal yang membuatku merinding saat dekatnya, hal yang membuat aku senang saat melihatnya, hal yang bisa buat aku selalu memikirkannya yang kadang menganggu ku saat tidur, satu hal pertanyaan ku apakah dia sama seperti apa yang aku rasakan?
Lamunanku terbangun karena nada pesan dari hp ku yang ku lihat ternyata pesan darinya yang mengajaku untuk jalan bareng sama dia hari sabtu libur kuliah dan aku pun setuju dengan ajakannya.
“hei.. panas, lama yah?” ku tepuk punggungnya yang memang dia sedang menugguku
“panasnya dah” jawab dia
“maaf deh”
“iya gpp”
Oboranlan ku terus berlanjut sesekali dia pegang tanganku, rasanya deg-degan jantungku dan aku selalu bertanya kenapa aku bisa merasakan ini? Sikapnya , sentuhannya , tatapannya yang beda terhadap ku membuatku semakin merasakan hal ini, tapi aku selalu berusaha biasa di depanya. Mungkin aku memang munafik tapi itulah caraku.
Semakin hari kita sering bertemu dan semakin dekat tapi aku tak tahu apa yang dia rasakan terhadapku beberapa sikap yang di tunjukannya berbeda tapi dia tidak pernah mengatakan hal itu terhadapku. Dan hingga saat ini pertanyaan yang ada dalam diriku untuknya belum terjawab, “apakah dia mempunyai perasaan yang berbeda terhadapku?”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar