Saat menunggu dengan teman di loby kampus Tak
di sangaka dapat berkenalan dengannya pertemuan yang tidak direncanakan tapi
dapat berkembang menjadi sebuah pertemanan.
“hai.. . Arif”
terdengar suara di telinga sebelah kiriku dan
ku lirik ada yang menjulurkan tangannya untuk berkenlan dengan ku.
“ eh..
iya listin” ku jawab sambil menjulukan tangan ku untuk menjawab tangannya.
“kamu teman sekelasku kan?” tanya nya
“hmmm.... iya mungkin maaf belum kenal semua”
jawabku yang memang aku masih semester pertama dan baru masuk kuliah jadi wajar
belum mengenal semua teman sekelas karena saat itu masih baru dua hari masuk
kuliah.
“ kok gtu?” singkatnya
“ya memang begitu” jawabku sambil tersenyum.
“iya di maklum kok orang masih baru”
“iya dong harus, kaya sendirinya udah kenal
semua aja?”
“belum juga seh..” jawabnya sambil
cengengesan.
Dari situ terus berlanjut karena kita saling
bertukar no hp.
“cring...cring...” terdengar suara hp dalam kamar ku, ku lihat ternyata
ada pesan darinya dan ku baca “malam.. lagi ngapain?”
Ku balas “ lagi nonton tv, sendirinya?”
Tak lama kemudian hp berbunyi ternyata balesan
pesan darinya “ lagi makan mau?, besok mau pulang bareng ga?”
Ku balas “ ngga ah.. kenyang.. hmmm emng mau
pulang bareng aku?”
Balasannya “kalau emang gag mau kenpa ngajak?”
Tersenyum sambil melihat pesannya “ iya ya
bener juga. Ok deh”
Dari situ kita sering pulang bareng yang
kebetulan memang rumah kita berdekatan tapi lumayan jauh juga, dia baik sekali
menurutku dengan ikhlasnya dia mengantarku pulang dengan selamat, komunikasi
dengan nya membuat ku nyaman dan membuat kita semakin dekat.
Entah apa yang ku rasa terhadapnya ada kalanya
aku selalu memikirkannya tapi kadang aku beruasaha untuk menghidari
memikirkannya karena aku udah ada yang memiliki, kadang aku merasa berdosa tapi
hubungan aku dengan kekasihku tidak lah mulus sangat jarang sekali terjalin
komunikasi di antara kita, dan ada beberapa perkataan yang tidak baik dari
sikapnya,sesungguhnya perasaan ku terhadapnya sudah biasa saja tapi satu hal
aku telah berjanji terhadap diriku bahwa aku tidak akan mengakhiri hubungan
dari diriku walaupun aku harus sakit , itu yang membuatku bingung.
Cinta memang datang karena terbiasa, tapi
apakah ini cinta? Entah lah setelah beberapa lama aku tidak merasakan hal ini
hal yang membuatku merinding saat dekatnya, hal yang membuat aku senang saat
melihatnya, hal yang bisa buat aku selalu memikirkannya yang kadang menganggu
ku saat tidur, satu hal pertanyaan ku apakah dia sama seperti apa yang aku
rasakan?
Lamunanku terbangun karena nada pesan dari hp
ku yang ku lihat ternyata pesan darinya yang mengajaku untuk jalan bareng sama
dia hari sabtu libur kuliah dan aku pun setuju dengan ajakannya.
“hei.. panas, lama yah?” ku tepuk punggungnya
yang memang dia sedang menugguku
“panasnya dah” jawab dia
“maaf deh”
“iya gpp”
Oboranlan ku terus berlanjut sesekali dia
pegang tanganku, rasanya deg-degan jantungku dan aku selalu bertanya kenapa aku
bisa merasakan ini? Sikapnya , sentuhannya , tatapannya yang beda terhadap ku
membuatku semakin merasakan hal ini, tapi aku selalu berusaha biasa di depanya.
Mungkin aku memang munafik tapi itulah caraku.
Semakin hari kita sering bertemu dan semakin
dekat tapi aku tak tahu apa yang dia rasakan terhadapku beberapa sikap yang di
tunjukannya berbeda tapi dia tidak pernah mengatakan hal itu terhadapku. Dan
hingga saat ini pertanyaan yang ada dalam diriku untuknya belum terjawab,
“apakah dia mempunyai perasaan yang berbeda terhadapku?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar